كتاب بدء الوحى | باب كَيْفَ كَانَ بَدْءُ الْوَحْىِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
Kitab 1 | Permulaan Wahyu
Bab 1 | Bagaimana permulaan turunnya Wahyu kepada Rasulullah ﷺ
Nomor 1 / 7563 | Versi :
Fathul Bari: Ibn Hajar Al-Asqolani;
Darussalam: Muhsin Khan
Nomor 1 / 7008 | Versi:
Dar Tuq An-Najah
MSA-USC
Nomor 1 / 2752 | Versi:
Mukhtashar - Al-Albani
SHAHIH menurut: Ijma' Ulama
Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi 'Abdullah bin Az Zubair, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sufyan, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Anshari, dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia mendengar Alqamah bin Waqqash Al Laitsi berkata: Aku mendengar Umar bin Al Khattab Radliallahu'anhu di atas mimbar berkata: Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya setiap perbuatan hanya tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang hanya (memperoleh) sesuai yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada urusan duniawi, (maka Allah) memberinya (duniawi itu) atau kepada seorang wanita (untuk) menikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai hanya (dengan apa yang) dia (niatkan) berhijrah kepadanya."
عربي
(Arab Hijaiyah)ترجمة ك ل عبارة
(Terjemah per-frase)Muhammad bin Isma'il Al Bukhari
Al Humaidi 'Abdullah bin Az Zubair
Sufyan bin 'Uyaynah
Yahya bin Sa'id Al Anshari
Muhammad bin Ibrahim At Taimi
Alqamah bin Waqqash Al Laitsi رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
Umar bin Al Khattab رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
Rasulullah ﷺ (Qouli | via Ucapan)
Indeks Warna: Nabi, Sahabat, Tabi'in, Tabi'ut Tabi'in, Khalaf
Rangkuman: 6 Salaf, 2 Khalaf
Umar bin Al Khattab merawi hadits ini di atas mimbar Masjid Nabawi Madinah.
Niat bisa untuk memperoleh sesuatu atau memperoleh perlindungan dari sesuatu sesuai niatnya.
Karena mashdar tunggal menggantikan posisi jamak. Kata ini dijamakkan karena niat banyak jenisnya. Asli kata ini adalah ʿ,ʿ, wawu diganti yaʿ, kemudian dimasukkan ke dalam yaʿ setelahnya, artinya amalan-amalan itu pahalanya berlaku karena niat. Kemungkinan menunjukkan makna melekat, karena setiap amalan melekat dengan niat.
Az-Zubair ibnu Bakkar mengatakan di dalam kitab Akhbarul Madinah, bahwa telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnul Hasan, dari Muhammad ibnu Thalhah ibnu Abdur Rahman, dari Musa ibnu Muhammad ibnu Ibrahim ibnul Harits, dari ayahnya yang mengatakan bahwa ketika Rasulullah Saw. tiba di Madinah, sahabat-sahabatnya terserang penyakit demam di Madinah. Kemudian datanglah seorang lelaki, lalu ia mengawini seorang wanita Muhajirah. Kemudian Rasulullah Saw. duduk di atas mimbarnya dan bersabda:
"Hai manusia, sesungguhnya amal-amal perbuatan itu hanyalah menurut niatnya — sebanyak tiga kali. Maka barangsiapa yang niat hijrahnya kepada Allah dan RasulNya, berarti dia berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang niat hijrahnya karena duniawi, maka dia dapat mencarinya, atau karena wanita, dia dapat melamarnya. Maka sesungguhnya hijrah seseorang itu hanyalah kepada apa yang ia niatkan dalam hijrahnya."
Kemudian beliau Saw. mengangkat kedua tangannya dan berdoa sebanyak tiga kali:
"Ya Allah, pindahkanlah wabah ini dari kami."
Pada keesokan harinya beliau Saw. menceritakan:
"Tadi malam wabah demam Madinah didatangkan kepadaku, dan ternyata ia diserupakan dengan seorang nenek-nenek hitam yang mengenakan jilbab berada di hadapan orang yang mendatangkannya. Kemudian orang itu berkata, “Inilah wabah demam, bagaimanakah menurutmu?” Maka kukatakan, “Pindahkanlah ta ke Kham.
(Al-Luma’ fi Asbab Wurud al-Hadits 1| As-Suyuthi)
English
Jowo
Madura
Belum Tersedia