كتاب الوضوء |باب مَنْ مَضْمَضَ مِنَ السَّوِيقِ وَلَمْ يَتَوَضَّأْ
Kitab 4 | Wudlu'
Bab 51 | Berkumur (dengan air) setelah makan As-Sawiq tanpa perlu memperbarui wudu
Nomor 209 / 7563 | Versi :
Fathul Bari: Ibn Hajar Al-Asqolani;
Al-Lu'Lu' wal Marjan: M. Fu'ad Abdul Baqi'
Nomor 202 / 7008 | Versi:
Dar Tuq An-Najah
MSA-USC
Nomor 1 / 2752 | Versi:
Mukhtashar - Al-Albani
SHAHIH menurut: Ijma' Ulama
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf berkata, telah mengabarkan kepada kami Malik, dari Yahya bin Sa'id, dari Busyair bin Yasar, mantan budak Bani Haritsah bahwa Suwaid bin Nu'man mengabarkannya,
bahwa dia keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada tahun perang Khaibar, hingga ketika mereka berada di Ash-Shahba' - yaitu tempat yang paling dekat dengan Khaibar - lalu beliau shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat 'Ashar, kemudian beliau meminta bekal makanan, namun yang diberikan hanyalah sawiq (bubur gandum). Maka beliau memerintahkan untuk diaduk, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam makan dan kami pun makan. Kemudian beliau berdiri untuk melaksanakan shalat Maghrib, lalu beliau berkumur dan kami pun berkumur, kemudian beliau shalat dan tidak berwudhu'.
..................................................................................................................................
Pada tahun penaklukan Khaibar, aku pergi bersama Rasulullah ﷺ hingga kami tiba di Sahba, suatu tempat dekat Khaibar. Rasulullah ﷺ melaksanakan shalat Asar, lalu meminta makanan. Tidak ada yang dihidangkan kecuali saweeq (tepung gandum atau jelai). Beliau memerintahkan agar tepung itu dibasahi air. Beliau dan kami semua pun memakannya. Kemudian Nabi ﷺ bangun untuk melaksanakan shalat Maghrib, berkumur dengan air, dan kami pun melakukan hal yang sama. Setelah itu, beliau shalat tanpa mengulangi wudhunya (karena wudhu sebelumnya masih sah).
عربي
(Arab Hijaiyah)ترجمة كل عبارة
(Terjemah per-frase)Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi 'Abdullah bin Az Zubair, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sufyan, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Anshari, dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia mendengar Alqamah bin Waqqash Al Laitsi berkata: Aku mendengar Umar bin Al Khattab radliallahu 'anhu di atas mimbar berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya setiap perbuatan hanya tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang hanya (memperoleh) sesuai yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada urusan duniawi, (maka Allah) memberinya (duniawi itu) atau kepada seorang wanita (untuk) menikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai hanya (dengan apa yang) dia (niatkan) berhijrah kepadanya."
"Sesungguhnya setiap perbuatan hanya tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang hanya (memperoleh) sesuai yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada urusan duniawi, (maka Allah) memberinya (duniawi itu) atau kepada seorang wanita (untuk) menikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai hanya (dengan apa yang) dia (niatkan) berhijrah kepadanya."
dfghsfghsfgh
srthryhh
Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi 'Abdullah bin Az Zubair, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sufyan, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Anshari, dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia mendengar Alqamah bin Waqqash Al Laitsi berkata: Aku mendengar Umar bin Al Khattab radliallahu 'anhu di atas mimbar berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya setiap perbuatan hanya tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang hanya (memperoleh) sesuai yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada urusan duniawi, (maka Allah) memberinya (duniawi itu) atau kepada seorang wanita (untuk) menikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai hanya (dengan apa yang) dia (niatkan) berhijrah kepadanya."
Shahih Bukhari - 52
Shahih Bukhari - 6195
Shahih Bukhari - 6439