كتاب العلم |بَابُ تَحْرِيضِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفْدَ عَبْدِ الْقَيْسِ عَلَى أَنْ يَحْفَظُوا الإِيمَانَ وَالْعِلْمَ وَيُخْبِرُوا مَنْ وَرَاءَهُمْ
Kitab 3 | Ilmu
Bab 25| Anjuran Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam kepada utusan 'Abdul Qais untuk menjaga iman
Nomor 87 / 7563 | Versi :
Fathul Bari: Ibn Hajar Al-Asqolani;
Al-Lu'Lu' wal Marjan: M. Fu'ad Abdul Baqi'
Nomor 85 / 7008 | Versi:
Dar Tuq An-Najah
MSA-USC
Nomor 1 / 2752 | Versi:
Mukhtashar - Al-Albani
SHAHIH menurut: Ijma' Ulama
Muhammad bin Basysyar berkata, telah menceritakan kepada kami Ghundar berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Jamrah berkata aku pernah menjadi penerjemah antara Ibnu 'Abbas dan orang-orang, katanya; bahwasanya telah datang rombongan utusan Abdul Qais menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata:
"Utusan siapakah ini atau kaum manakah ini?" Utusan itu menjawab: "Rabi'ah". Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Selamat datang kaum atau para utusan dengan sukarela dan tanpa menyesal". Para utusan berkata: "Wahai Rasulullah kami datang dari perjalanan yang jauh sementara diantara kampung kami dan engkau ada kampung kaum kafir (suku) Mudlor, dan kami tidak sanggup untuk mendatangi engkau kecuali di bulan suci. Ajarkanlah kami dengan satu perintah yang jelas, yang dapat kami amalkan dan kami ajarkan kepada orang-orang di kampung kami dan dengan begitu kami dapat masuk surga." Lalu mereka bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang minuman. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan mereka dengan empat hal dan melarang dari empat hal, memerintahkan mereka untuk beriman kepada Allah satu-satunya, beliau berkata: "Tahukah kalian apa arti beriman kepada Allah satu-satunya?" Mereka menjawab: "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan: "Persaksian tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan dan kalian mengeluarkan seperlima dari harta rampasan perang". Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang mereka dari empat perkara, yaitu dari meminum dari dari al hantam, ad Dubbaa` dan al Muzaffaat. Syu'bah menerangkan; terkadang beliau menyebutkan an naqir dan terkadang muqoyyir (bukan naqir). Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "jagalah semuanya dan beritahukanlah kepada orang-orang di kampung kalian".
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dahulu saya adalah seorang penerjemah antara orang-orang dan Ibnu Abbas. Suatu ketika Ibnu Abbas berkata bahwa sebuah delegasi dari suku Abdul Qais datang kepada Nabi (ﷺ) yang bertanya kepada mereka, "Siapakah kalian ini? (Atau) siapakah para delegasi ini?" Mereka menjawab, "Kami dari suku Rabi'a." Kemudian Nabi (ﷺ) berkata kepada mereka, "Selamat datang, wahai kaum (atau berkata, "Wahai delegasi (dari Abdul Qais).") Kalian tidak akan mendapat kehinaan dan tidak akan menyesal." Mereka berkata, "Kami datang kepadamu dari tempat yang jauh dan ada suku kafir dari Mudar yang menghalangi antara kamu dan kami dan kami tidak bisa datang kepadamu kecuali di bulan suci. Jadi tolong perintahkan kami untuk melakukan sesuatu yang baik (perbuatan agama) dan agar kami juga dapat memberi tahu orang-orang kami yang telah kami tinggalkan (di rumah) dan agar kami dapat masuk surga (dengan bertindak sesuai dengannya)." Nabi memerintahkan mereka untuk melakukan empat hal, dan melarang mereka dari empat hal. Dia memerintahkan mereka untuk beriman kepada Allah semata, Yang Maha Mulia lagi Maha Agung dan berkata kepada mereka, "Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan beriman kepada Allah semata?" Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Kemudian Nabi (ﷺ) berkata, "(Itu berarti bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasul-Nya, untuk mendirikan shalat dengan sempurna, membayar zakat, berpuasa selama bulan Ramadhan, (dan) membayar Al-Khumus (seperlima dari harta rampasan yang diberikan untuk jalan Allah))." Kemudian dia melarang mereka empat hal, yaitu Ad-Dubba.' Hantam, Muzaffat (dan) An-Naqir atau Muqaiyar (Ini adalah nama-nama pot yang digunakan untuk membuat minuman beralkohol). Nabi (ﷺ) lebih lanjut berkata, "Hafalkanlah (instruksi ini) dan beritahukan kepada orang-orang yang telah kamu tinggalkan."
عربي
(Arab Hijaiyah)ترجمة كل عبارة
(Terjemah per-frase)Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi 'Abdullah bin Az Zubair, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sufyan, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Anshari, dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia mendengar Alqamah bin Waqqash Al Laitsi berkata: Aku mendengar Umar bin Al Khattab radliallahu 'anhu di atas mimbar berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya setiap perbuatan hanya tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang hanya (memperoleh) sesuai yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada urusan duniawi, (maka Allah) memberinya (duniawi itu) atau kepada seorang wanita (untuk) menikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai hanya (dengan apa yang) dia (niatkan) berhijrah kepadanya."
"Sesungguhnya setiap perbuatan hanya tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang hanya (memperoleh) sesuai yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada urusan duniawi, (maka Allah) memberinya (duniawi itu) atau kepada seorang wanita (untuk) menikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai hanya (dengan apa yang) dia (niatkan) berhijrah kepadanya."
dfghsfghsfgh
srthryhh
Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi 'Abdullah bin Az Zubair, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sufyan, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Anshari, dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia mendengar Alqamah bin Waqqash Al Laitsi berkata: Aku mendengar Umar bin Al Khattab radliallahu 'anhu di atas mimbar berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya setiap perbuatan hanya tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang hanya (memperoleh) sesuai yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada urusan duniawi, (maka Allah) memberinya (duniawi itu) atau kepada seorang wanita (untuk) menikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai hanya (dengan apa yang) dia (niatkan) berhijrah kepadanya."
Shahih Bukhari - 52
Shahih Bukhari - 6195
Shahih Bukhari - 6439