كتاب التيمم l
Kitab 7 | Tayamum
Bab 1 |Bab: -
Nomor 334 / 7563 | Versi :
Fathul Bari: Ibn Hajar Al-Asqolani;
Al-Lu'Lu' wal Marjan: M. Fu'ad Abdul Baqi'
Nomor 322 / 7008 | Versi:
Dar Tuq An-Najah
MSA-USC
Nomor 1 / 2752 | Versi:
Mukhtashar - Al-Albani
SHAHIH menurut: Ijma' Ulama
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf berkata, telah mengabarkan kepada kami Malik dari Abdurrahman bin Al Qasim dari ayahnya dari Aisyah, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata;
Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam salah satu perjalanan beliau hingga ketika kami berada di Baida' atau Dzatul Jaisy, kalungku putus, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berhenti untuk mencarinya dan orang-orang pun ikut berhenti bersama beliau, sedangkan mereka tidak berada di tempat yang ada airnya. Kemudian orang-orang mendatangi Abu Bakar Ash Shiddiq dan berkata: Tidakkah kamu melihat apa yang telah dilakukan Aisyah, ia telah menahan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan orang-orang, padahal mereka tidak berada di tempat yang ada airnya dan tidak pula membawa air. Lalu Abu Bakar datang, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan kepala beliau di pahaku dan tertidur. Abu Bakar berkata: Kamu telah menahan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan orang-orang, padahal mereka tidak berada di tempat yang ada airnya dan tidak pula membawa air. Aisyah berkata; Lalu Abu Bakar mencelaku dan berkata apa yang dikehendaki Allah untuk diucapkannya, dan ia menusuk-nusuk pinggangku dengan tangannya, dan tidak ada yang menghalangiku untuk bergerak kecuali karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di pahaku. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bangun ketika pagi hari dalam keadaan tidak ada air, lalu Allah menurunkan ayat tentang tayammum, maka mereka pun bertayammum. Maka Usaid bin Al Hudhair berkata: Ini bukanlah keberkahan kalian yang pertama wahai keluarga Abu Bakar. Aisyah berkata; Lalu kami membangkitkan unta yang aku tunggangi, maka kami menemukan kalung itu berada di bawahnya.
.....................
Aisyah (istri Nabi ﷺ) berkata: "Kami pernah bepergian bersama Rasulullah ﷺ dalam salah satu perjalanannya hingga kami sampai di Al-Baida' atau Dhatul-Jaish. Kalungku tiba-tiba putus (dan hilang). Rasulullah ﷺ berhenti untuk mencarinya, dan begitu juga para sahabat yang bersama beliau. Di tempat itu tidak ada air, maka para sahabat mendatangi Abu Bakar Ash-Shiddiq dan berkata, 'Tidakkah engkau melihat apa yang diperbuat Aisyah? Dia telah menahan Rasulullah dan orang-orang di tempat yang tidak ada air, sementara mereka tidak membawa persediaan air.'
Abu Bakar datang saat Rasulullah ﷺ sedang tidur dengan kepala bersandar di pahaku. Dia menegurku: 'Kamu telah menahan Rasulullah ﷺ dan orang-orang di tempat tanpa air sementara mereka tidak memiliki air.' Maka dia memarahiku dan mengatakan apa yang Allah kehendaki dia katakan, serta memukul lambungku dengan tangannya. Tidak ada yang mencegahku untuk bergerak (karena sakitnya) kecuali posisi kepala Rasulullah ﷺ yang sedang bersandar di pahaku.
Rasulullah ﷺ bangun ketika fajar menyingsing dan tidak ada air. Maka Allah menurunkan ayat tentang tayammum. Akhirnya mereka semua bertayammum. Usaid bin Hudair berkata, 'Wahai keluarga Abu Bakar! Ini bukanlah keberkahan pertama darimu.' Kemudian unta yang kunaiki digerakkan dari tempatnya, dan kalung itu ditemukan di bawahnya."
عربي
(Arab Hijaiyah)ترجمة كل عبارة
(Terjemah per-frase)Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi 'Abdullah bin Az Zubair, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sufyan, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Anshari, dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia mendengar Alqamah bin Waqqash Al Laitsi berkata: Aku mendengar Umar bin Al Khattab radliallahu 'anhu di atas mimbar berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya setiap perbuatan hanya tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang hanya (memperoleh) sesuai yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada urusan duniawi, (maka Allah) memberinya (duniawi itu) atau kepada seorang wanita (untuk) menikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai hanya (dengan apa yang) dia (niatkan) berhijrah kepadanya."
"Sesungguhnya setiap perbuatan hanya tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang hanya (memperoleh) sesuai yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada urusan duniawi, (maka Allah) memberinya (duniawi itu) atau kepada seorang wanita (untuk) menikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai hanya (dengan apa yang) dia (niatkan) berhijrah kepadanya."
dfghsfghsfgh
srthryhh
Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi 'Abdullah bin Az Zubair, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sufyan, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Anshari, dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia mendengar Alqamah bin Waqqash Al Laitsi berkata: Aku mendengar Umar bin Al Khattab radliallahu 'anhu di atas mimbar berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya setiap perbuatan hanya tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang hanya (memperoleh) sesuai yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada urusan duniawi, (maka Allah) memberinya (duniawi itu) atau kepada seorang wanita (untuk) menikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai hanya (dengan apa yang) dia (niatkan) berhijrah kepadanya."
Shahih Bukhari - 52
Shahih Bukhari - 6195
Shahih Bukhari - 6439