ADILLAH - 125 Amrulloh.

SHAHIH BUKHARI - 125 | Shahih

كتاب العلم | بَابُ قَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى: {وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلاَّ قَلِيلاً}

Kitab 3 | Pengetahuan

Bab 47 | Firman Allah Ta'ala: "Dan kamu tidak diberi pengetahuan melainkan sedikit."

Nomor 125 / 7563 | Versi :

Fathul Bari: Ibn Hajar Al-Asqolani;
Al-Lu'Lu' wal Marjan: M. Fu'ad Abdul Baqi'

Nomor 122 / 7008 | Versi:

Dar Tuq An-Najah
MSA-USC

Nomor 1 / 2752 | Versi:

Mukhtashar - Al-Albani

SHAHIH menurut: Ijma' Ulama

Bahasa Indonesia

(Bahasa Indonesia)

Telah menceritakan kepada kami Qais bin Hafsh, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Al A'masy, Sulaiman dari Ibrahim, dari 'Alqamah, dari Abdullah,

ia berkata, "Ketika aku berjalan bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di reruntuhan Madinah, dan beliau bersandar pada tongkat pelepah kurma yang beliau bawa, beliau melewati sekelompok orang Yahudi, lalu sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain, 'Tanyailah dia tentang ruh.' Sebagian yang lain berkata, 'Jangan kalian tanya dia, jangan sampai dia menjawab sesuatu yang kalian benci.' Sebagian mereka berkata, 'Kita pasti akan menanyainya.' Lalu seorang laki-laki dari mereka berdiri dan berkata, 'Wahai Abul Qasim, apakah ruh itu?' Beliau diam. Aku berkata, 'Sesungguhnya beliau sedang menerima wahyu.' Lalu aku berdiri, ketika wahyu telah selesai disampaikan kepada beliau, beliau bersabda, 'Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: "Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".' Al A'masy berkata, 'Demikianlah dalam bacaan kami.'"

..........

Ketika saya sedang berjalan bersama Nabi (ﷺ) melewati reruntuhan Madinah dan beliau sedang bersandar pada pelepah daun kurma, beberapa orang Yahudi lewat. Sebagian dari mereka berkata kepada yang lain: Tanyakan kepadanya (Nabi) tentang ruh. Sebagian dari mereka berkata bahwa mereka seharusnya tidak menanyakan pertanyaan itu karena dia mungkin akan memberikan jawaban yang tidak menyenangkan mereka. Tetapi sebagian dari mereka bersikeras untuk bertanya, dan kemudian salah seorang dari mereka berdiri dan bertanya, "Wahai Abul-Qasim! Apakah ruh itu?" Nabi (ﷺ) tetap diam. Saya pikir beliau sedang menerima wahyu Ilahi. Jadi saya menunggu sampai keadaan Nabi (ketika sedang menerima wahyu) itu berakhir. Nabi (ﷺ) kemudian bersabda, "Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah: Ruh itu adalah urusan Tuhanku, dan kamu tidak diberi pengetahuan melainkan sedikit." (17:85)

عربي

(Arab Hijaiyah)

حَدَّثَنَا قَيْسُ بْنُ حَفْصٍ، قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ، قَالَ حَدَّثَنَا الأَعْمَشُ، سُلَيْمَانُ عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ عَلْقَمَةَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ بَيْنَا أَنَا أَمْشِي، مَعَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فِي خَرِبِ الْمَدِينَةِ، وَهُوَ يَتَوَكَّأُ عَلَى عَسِيبٍ مَعَهُ، فَمَرَّ بِنَفَرٍ مِنَ الْيَهُودِ، فَقَالَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ سَلُوهُ عَنِ الرُّوحِ‏.‏ وَقَالَ بَعْضُهُمْ لاَ تَسْأَلُوهُ لاَ يَجِيءُ فِيهِ بِشَىْءٍ تَكْرَهُونَهُ‏.‏ فَقَالَ بَعْضُهُمْ لَنَسْأَلَنَّهُ‏.‏ فَقَامَ رَجُلٌ مِنْهُمْ فَقَالَ يَا أَبَا الْقَاسِمِ، مَا الرُّوحُ فَسَكَتَ‏.‏ فَقُلْتُ إِنَّهُ يُوحَى إِلَيْهِ‏.‏ فَقُمْتُ، فَلَمَّا انْجَلَى عَنْهُ، قَالَ ‏{‏وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتُيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلاَّ قَلِيلاً‏}‏‏.‏ قَالَ الأَعْمَشُ هَكَذَا فِي قِرَاءَتِنَا‏.‏

ترجمة كل عبارة

(Terjemah per-frase)

Sanad

(Jalur Perawi)

Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi 'Abdullah bin Az Zubair, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sufyan, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Anshari, dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia mendengar Alqamah bin Waqqash Al Laitsi berkata: Aku mendengar Umar bin Al Khattab radliallahu 'anhu di atas mimbar berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Sesungguhnya setiap perbuatan hanya tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang hanya (memperoleh) sesuai yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada urusan duniawi, (maka Allah) memberinya (duniawi itu) atau kepada seorang wanita (untuk) menikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai hanya (dengan apa yang) dia (niatkan) berhijrah kepadanya."

Fawaid

(Mutiara Hikmah)

"Sesungguhnya setiap perbuatan hanya tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang hanya (memperoleh) sesuai yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada urusan duniawi, (maka Allah) memberinya (duniawi itu) atau kepada seorang wanita (untuk) menikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai hanya (dengan apa yang) dia (niatkan) berhijrah kepadanya."
dfghsfghsfgh
srthryhh

Sababun Wurud

(Sebab Turunnya Hadits)

Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi 'Abdullah bin Az Zubair, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sufyan, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Anshari, dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia mendengar Alqamah bin Waqqash Al Laitsi berkata: Aku mendengar Umar bin Al Khattab radliallahu 'anhu di atas mimbar berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Sesungguhnya setiap perbuatan hanya tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang hanya (memperoleh) sesuai yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada urusan duniawi, (maka Allah) memberinya (duniawi itu) atau kepada seorang wanita (untuk) menikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai hanya (dengan apa yang) dia (niatkan) berhijrah kepadanya."

Dalil Terkait

Shahih Bukhari - 52
Shahih Bukhari - 6195
Shahih Bukhari - 6439

Laporkan Jika Ada Kesalahan