كتاب الصلاة |باب الصَّلاَةِ فِي السُّطُوحِ وَالْمِنْبَرِ وَالْخَشَبِ
Kitab 8 | Salat
Bab 18 |Bab: (Bolehkah) Salat di Atas Atap, Mimbar, atau Kayu
Nomor 377 / 7563 | Versi :
Fathul Bari: Ibn Hajar Al-Asqolani;
Al-Lu'Lu' wal Marjan: M. Fu'ad Abdul Baqi'
Nomor 364 / 7008 | Versi:
Dar Tuq An-Najah
MSA-USC
Nomor 1 / 2752 | Versi:
Mukhtashar - Al-Albani
SHAHIH menurut: Ijma' Ulama
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sufyan, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Abu Hazim, dia berkata:
“Mereka bertanya kepada Sahl bin Sa’d tentang bahan apa mimbar (tempat khotbah) Nabi ﷺ terbuat. Sahl menjawab: ‘Tidak ada orang yang lebih tahu selain aku. Mimbar itu terbuat dari kayu athl (sejenis pohon) dari hutan Ghābah. Dibuat oleh fulan (seorang budak) milik fulanah (seorang wanita) untuk Rasulullah ﷺ. Ketika mimbar itu selesai dibuat dan diletakkan, Rasulullah ﷺ berdiri di atasnya, menghadap kiblat, lalu bertakbir. Orang-orang pun berdiri di belakang beliau. Beliau membaca (Al-Qur’an), rukuk, dan orang-orang rukuk mengikuti beliau. Kemudian beliau mengangkat kepala (dari rukuk), mundur ke belakang, lalu sujud di tanah. Setelah itu, beliau kembali ke mimbar, membaca lagi, rukuk, mengangkat kepala, lalu mundur lagi hingga sujud di tanah. Begitulah cara beliau shalat di atas mimbar.’”
Abu Abdullah (Imam Bukhari) berkata: Ali bin Abdullah mengatakan:
“Ahmad bin Hanbal—semoga Allah merahmatinya—pernah bertanya kepadaku tentang hadis ini. Dia berkata: ‘Aku ingin menjelaskan bahwa Nabi ﷺ berada di posisi lebih tinggi daripada jamaah. Maka, tidak mengapa jika imam shalat berada di posisi lebih tinggi berdasarkan hadis ini.’
Aku (Ali) bertanya: ‘Apakah engkau mendengar ini langsung dari Sufyan bin Uyainah?’
Dia (Ahmad) menjawab: ‘Tidak.’”
..................................................................................................................................
Sahl bin Sa’d ditanya tentang mimbar Nabi (ﷺ), dari bahan apa ia dibuat? Sahl menjawab: 'Tidak ada lagi orang yang masih hidup yang mengetahui hal ini lebih baik dariku. Mimbar itu terbuat dari kayu tamariska hutan. Seorang budak milik fulan (si anu) yang membuatnya untuk Rasulullah (ﷺ). Ketika mimbar selesai dibuat dan ditempatkan (di Masjid), Rasulullah (ﷺ) berdiri di atasnya menghadap kiblat dan mengucapkan ‘Allahu Akbar’, lalu orang-orang berdiri di belakangnya (dan beliau mengimami mereka salat). Beliau membaca (Al-Qur’an), lalu rukuk, dan orang-orang rukuk di belakangnya. Kemudian beliau mengangkat kepala dan mundur selangkah, turun dari mimbar, lalu sujud di tanah. Setelah itu, beliau naik kembali ke mimbar, membaca (Al-Qur’an), rukuk, mengangkat kepala, mundur selangkah, turun, dan sujud di tanah. Inilah yang aku ketahui tentang mimbar tersebut.
عربي
(Arab Hijaiyah)ترجمة كل عبارة
(Terjemah per-frase)Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi 'Abdullah bin Az Zubair, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sufyan, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Anshari, dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia mendengar Alqamah bin Waqqash Al Laitsi berkata: Aku mendengar Umar bin Al Khattab radliallahu 'anhu di atas mimbar berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya setiap perbuatan hanya tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang hanya (memperoleh) sesuai yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada urusan duniawi, (maka Allah) memberinya (duniawi itu) atau kepada seorang wanita (untuk) menikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai hanya (dengan apa yang) dia (niatkan) berhijrah kepadanya."
"Sesungguhnya setiap perbuatan hanya tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang hanya (memperoleh) sesuai yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada urusan duniawi, (maka Allah) memberinya (duniawi itu) atau kepada seorang wanita (untuk) menikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai hanya (dengan apa yang) dia (niatkan) berhijrah kepadanya."
dfghsfghsfgh
srthryhh
Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi 'Abdullah bin Az Zubair, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sufyan, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Anshari, dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia mendengar Alqamah bin Waqqash Al Laitsi berkata: Aku mendengar Umar bin Al Khattab radliallahu 'anhu di atas mimbar berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya setiap perbuatan hanya tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang hanya (memperoleh) sesuai yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada urusan duniawi, (maka Allah) memberinya (duniawi itu) atau kepada seorang wanita (untuk) menikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai hanya (dengan apa yang) dia (niatkan) berhijrah kepadanya."
Shahih Bukhari - 52
Shahih Bukhari - 6195
Shahih Bukhari - 6439