كتاب العلم l باب فَضْلِ مَنْ عَلِمَ وَعَلَّمَ
Kitab 3 | Ilmu
Bab 20 | Keutamaan orang yang berilmu dan mengajarkannya
Nomor 79 / 7563 | Versi :
Fathul Bari: Ibn Hajar Al-Asqolani;
Al-Lu'Lu' wal Marjan: M. Fu'ad Abdul Baqi'
Nomor 77 / 7008 | Versi:
Dar Tuq An-Najah
MSA-USC
Nomor 1 / 2752 | Versi:
Mukhtashar - Al-Albani
SHAHIH menurut: Ijma' Ulama
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 'Alaa', ia berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Usamah, dari Buraid bin 'Abdullah, dari Abu Burdah, dari Abu Musa, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang Allah mengutusku dengannya adalah seperti hujan lebat yang mengenai tanah. Di antara tanah itu ada yang subur, yang dapat menyerap air, lalu menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rerumputan yang banyak. Dan di antara tanah itu ada yang keras, yang dapat menampung air, lalu Allah memberikan manfaat dengannya kepada manusia, maka mereka minum, memberi minum, dan bercocok tanam. Dan hujan itu mengenai pula sebagian tanah yang lain, yaitu tanah yang tandus, yang tidak dapat menampung air dan tidak pula menumbuhkan tumbuhan. Maka itulah perumpamaan orang yang memahami agama Allah dan bermanfaat baginya apa yang Allah mengutusku dengannya, lalu ia belajar dan mengajarkannya. Dan perumpamaan orang yang tidak mengangkat kepala dengannya (tidak memperdulikannya), dan tidak menerima petunjuk Allah yang aku diutus dengannya." Abu 'Abdullah berkata: Ishaq berkata: "Dan di antara tanah itu ada yang menggenangkan air." Qa'un adalah tanah yang tergenang air, dan As-Safsaf adalah tanah yang datar.
..................
Nabi (ﷺ) bersabda, "Perumpamaan hidayah dan ilmu pengetahuan yang dengannya Allah mengutusku adalah seperti hujan lebat yang jatuh ke bumi, sebagian di antaranya adalah tanah subur yang menyerap air hujan dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rumput yang melimpah. (Dan) sebagian lainnya adalah keras dan menahan air hujan dan Allah memberikan manfaat kepada manusia dengannya dan mereka memanfaatkannya untuk minum, memberi minum hewan mereka dan untuk irigasi tanah untuk bercocok tanam. (Dan) sebagiannya lagi adalah tandus yang tidak dapat menahan air maupun menumbuhkan tumbuh-tumbuhan (maka tanah itu tidak memberikan manfaat apa pun). Yang pertama adalah perumpamaan orang yang memahami agama Allah dan mendapatkan manfaat (dari ilmu) yang telah Allah wahyukan melalui diriku (para Nabi dan belajar dan kemudian mengajarkannya kepada orang lain. Contoh terakhir adalah orang yang tidak peduli terhadapnya dan tidak mengambil petunjuk Allah yang diwahyukan melalui diriku (Dia seperti tanah tandus itu)."
عربي
(Arab Hijaiyah)حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلاَءِ، قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ أُسَامَةَ، عَنْ بُرَيْدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ أَبِي بُرْدَةَ، عَنْ أَبِي مُوسَى، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ
" مَثَلُ مَا بَعَثَنِي اللَّهُ بِهِ مِنَ الْهُدَى وَالْعِلْمِ كَمَثَلِ الْغَيْثِ الْكَثِيرِ أَصَابَ أَرْضًا، فَكَانَ مِنْهَا نَقِيَّةٌ قَبِلَتِ الْمَاءَ، فَأَنْبَتَتِ الْكَلأَ وَالْعُشْبَ الْكَثِيرَ، وَكَانَتْ مِنْهَا أَجَادِبُ أَمْسَكَتِ الْمَاءَ، فَنَفَعَ اللَّهُ بِهَا النَّاسَ، فَشَرِبُوا وَسَقَوْا وَزَرَعُوا، وَأَصَابَتْ مِنْهَا طَائِفَةً أُخْرَى، إِنَّمَا هِيَ قِيعَانٌ لاَ تُمْسِكُ مَاءً، وَلاَ تُنْبِتُ كَلأً، فَذَلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقِهَ فِي دِينِ اللَّهِ وَنَفَعَهُ مَا بَعَثَنِي اللَّهُ بِهِ، فَعَلِمَ وَعَلَّمَ، وَمَثَلُ مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ رَأْسًا، وَلَمْ يَقْبَلْ هُدَى اللَّهِ الَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ ". قَالَ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ قَالَ إِسْحَاقُ وَكَانَ مِنْهَا طَائِفَةٌ قَيَّلَتِ الْمَاءَ. قَاعٌ يَعْلُوهُ الْمَاءُ، وَالصَّفْصَفُ الْمُسْتَوِي مِنَ الأَرْضِ.
ترجمة كل عبارة
(Terjemah per-frase)Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi 'Abdullah bin Az Zubair, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sufyan, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Anshari, dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia mendengar Alqamah bin Waqqash Al Laitsi berkata: Aku mendengar Umar bin Al Khattab radliallahu 'anhu di atas mimbar berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya setiap perbuatan hanya tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang hanya (memperoleh) sesuai yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada urusan duniawi, (maka Allah) memberinya (duniawi itu) atau kepada seorang wanita (untuk) menikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai hanya (dengan apa yang) dia (niatkan) berhijrah kepadanya."
"Sesungguhnya setiap perbuatan hanya tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang hanya (memperoleh) sesuai yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada urusan duniawi, (maka Allah) memberinya (duniawi itu) atau kepada seorang wanita (untuk) menikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai hanya (dengan apa yang) dia (niatkan) berhijrah kepadanya."
dfghsfghsfgh
srthryhh
Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi 'Abdullah bin Az Zubair, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sufyan, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Anshari, dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia mendengar Alqamah bin Waqqash Al Laitsi berkata: Aku mendengar Umar bin Al Khattab radliallahu 'anhu di atas mimbar berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya setiap perbuatan hanya tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang hanya (memperoleh) sesuai yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada urusan duniawi, (maka Allah) memberinya (duniawi itu) atau kepada seorang wanita (untuk) menikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai hanya (dengan apa yang) dia (niatkan) berhijrah kepadanya."
Shahih Bukhari - 52
Shahih Bukhari - 6195
Shahih Bukhari - 6439