كتاب الصلاة | باب بُنْيَانِ الْمَسْجِدِ
Kitab 8 | Sholat
Bab 62 | Pembangunan masjid (Nabi Muhammad saw)
Nomor 446 / 7563 | Versi :
Fathul Bari: Ibn Hajar Al-Asqolani;
Al-Lu'Lu' wal Marjan: M. Fu'ad Abdul Baqi'
Nomor 427 / 7008 | Versi:
Dar Tuq An-Najah
MSA-USC
Nomor 1 / 2752 | Versi:
Mukhtashar - Al-Albani
SHAHIH menurut: Ijma' Ulama
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Ya’qub bin Ibrahim bin Sa’d, ia berkata: Telah menceritakan kepadaku ayahku, dari Shalih bin Kaysan, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Nafi’, bahwa Abdullah bin Umar mengabarkan kepadanya,
Bahwa Masjid Nabi pada masa Rasulullah ﷺ dibangun dengan lābin (bata tanah liat), atapnya dari jarīd (pelepah kurma), dan tiang-tiangnya dari batang pohon kurma. Abu Bakar tidak menambah apa pun pada masjid itu. Umar kemudian memperluasnya dengan tetap mempertahankan struktur aslinya di masa Rasulullah ﷺ, menggunakan lābin dan jarīd, serta mengganti tiang-tiangnya dengan kayu. Lalu Utsman mengubahnya lagi: ia memperluas masjid secara signifikan, membangun dindingnya dengan hijārah manqūsyah (batu pahat) dan qashshah (plester), membuat tiang-tiang dari batu pahat, dan memasang atap dari kayu sāj (kayu jati).
.................................................................................................................................. Pada masa Rasulullah ﷺ, masjid dibangun dari batu bata lumpur, atapnya dari daun kurma, dan tiangnya dari batang kurma. Abu Bakar tidak mengubahnya. Umar memperluasnya dengan pola yang sama seperti pada masa Rasulullah ﷺ dengan menggunakan batu bata lumpur, daun kurma, dan mengubah tiang-tiang menjadi kayu. Utsman mengubahnya dengan memperluasnya secara besar-besaran dan membangun dindingnya dengan batu ukir dan kapur, serta membuat tiangnya dari batu ukir dan atapnya dari kayu jati.
عربي
(Arab Hijaiyah)ترجمة كل عبارة
(Terjemah per-frase)Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi 'Abdullah bin Az Zubair, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sufyan, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Anshari, dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia mendengar Alqamah bin Waqqash Al Laitsi berkata: Aku mendengar Umar bin Al Khattab radliallahu 'anhu di atas mimbar berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya setiap perbuatan hanya tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang hanya (memperoleh) sesuai yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada urusan duniawi, (maka Allah) memberinya (duniawi itu) atau kepada seorang wanita (untuk) menikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai hanya (dengan apa yang) dia (niatkan) berhijrah kepadanya."
"Sesungguhnya setiap perbuatan hanya tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang hanya (memperoleh) sesuai yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada urusan duniawi, (maka Allah) memberinya (duniawi itu) atau kepada seorang wanita (untuk) menikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai hanya (dengan apa yang) dia (niatkan) berhijrah kepadanya."
dfghsfghsfgh
srthryhh
Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi 'Abdullah bin Az Zubair, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sufyan, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Anshari, dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia mendengar Alqamah bin Waqqash Al Laitsi berkata: Aku mendengar Umar bin Al Khattab radliallahu 'anhu di atas mimbar berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya setiap perbuatan hanya tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang hanya (memperoleh) sesuai yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada urusan duniawi, (maka Allah) memberinya (duniawi itu) atau kepada seorang wanita (untuk) menikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai hanya (dengan apa yang) dia (niatkan) berhijrah kepadanya."
Shahih Bukhari - 52
Shahih Bukhari - 6195
Shahih Bukhari - 6439