Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah تعالى: “… Atau salah seorang di antara kalian datang dari luar…” (QS. 5:6). Dan ‘Ata’ berkata, “Jika dari duburnya keluar ulat atau dari kemaluannya keluar setetes cairan sebesar kutu, maka wajib mengulang wudhu.” Jabir bin ‘Abdullah berkata, “Jika tertawa dalam shalat, maka hendaklah ia mengulang shalatnya dan bukan wudhunya.” Al-Hasan berkata, “Jika seseorang mencabut (memotong) sebagian rambutnya, memotong kukunya, atau mencopot kaus kakinya, maka ia tidak boleh mengulang wudhunya.” Abu Hurairah berkata, “Tidak wajib mengulang wudhu kecuali dalam keadaan hadats.” Dan Jabir berkata, “Nabi ﷺ berada dalam perang Dhat-ur-Riqa’ dan seseorang tertembak anak panah hingga mengeluarkan banyak darah, tetapi ia ruku’ dan sujud serta melanjutkan shalatnya.” Al-Hasan berkata, “Umat Islam biasa shalat berjamaah dengan luka-luka mereka.” Tawus, Muhammad bin ‘Ali, ‘Ata, dan penduduk Hijaz berkata, “Pendarahan tidak mengharuskan mengulang wudhu.” Ibnu ‘Umar memencet salah satu jerawatnya dan keluar darah, tetapi ia tidak mengulang wudhu. Ibnu Abi Aufa meludahkan darah tetapi tetap shalat. Ibnu ‘Umar dan Al-Hasan berkata, “Jika seseorang mengeluarkan darahnya, maka wajib baginya untuk mencuci bagian yang terluka saja.”
وَقَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى: {أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ} وَقَالَ عَطَاءٌ فِيمَنْ يَخْرُجُ مِنْ دُبُرِهِ الدُّودُ أَوْ مِنْ ذَكَرِهِ نَحْوُ الْقَمْلَةِ يُعِيدُ الْوُضُوءَ.
وَقَالَ جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ إِذَا ضَحِكَ فِي الصَّلاَةِ أَعَادَ الصَّلاَةَ، وَلَمْ يُعِدِ الْوُضُوءَ.
وَقَالَ الْحَسَنُ إِنْ أَخَذَ مِنْ شَعَرِهِ وَأَظْفَارِهِ أَوْ خَلَعَ خُفَّيْهِ فَلاَ وُضُوءَ عَلَيْهِ.
وَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ لاَ وُضُوءَ إِلاَّ مِنْ حَدَثٍ. وَيُذْكَرُ عَنْ جَابِرٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ فِي غَزْوَةِ ذَاتِ الرِّقَاعِ فَرُمِيَ رَجُلٌ بِسَهْمٍ، فَنَزَفَهُ الدَّمُ فَرَكَعَ وَسَجَدَ، وَمَضَى فِي صَلاَتِهِ.
وَقَالَ الْحَسَنُ مَا زَالَ الْمُسْلِمُونَ يُصَلُّونَ فِي جِرَاحَاتِهِمْ.
وَقَالَ طَاوُسٌ وَمُحَمَّدُ بْنُ عَلِيٍّ وَعَطَاءٌ وَأَهْلُ الْحِجَازِ لَيْسَ فِي الدَّمِ وُضُوءٌ. وَعَصَرَ ابْنُ عُمَرَ بَثْرَةً فَخَرَجَ مِنْهَا الدَّمُ، وَلَمْ يَتَوَضَّأْ. وَبَزَقَ ابْنُ أَبِي أَوْفَى دَمًا فَمَضَى فِي صَلاَتِهِ.
وَقَالَ ابْنُ عُمَرَ وَالْحَسَنُ فِيمَنْ يَحْتَجِمُ لَيْسَ عَلَيْهِ إِلاَّ غَسْلُ مَحَاجِمِهِ.
Buka Lengkap | 10