كتاب الصلاة l بَابُ هَلْ تُنْبَشُ قُبُورُ مُشْرِكِي الْجَاهِلِيَّةِ، وَيُتَّخَذُ مَكَانَهَا مَسَاجِدَ
Kitab 7 | Tayamum
Bab 48 |Bab: Bolehkan menmbongkar kuburan orang musyrik jahiliyyah lalu membangun
masjid di atasnya?
Nomor 428 / 7563 | Versi :
Fathul Bari: Ibn Hajar Al-Asqolani;
Al-Lu'Lu' wal Marjan: M. Fu'ad Abdul Baqi'
Nomor 410 / 7008 | Versi:
Dar Tuq An-Najah
MSA-USC
Nomor 1 / 2752 | Versi:
Mukhtashar - Al-Albani
SHAHIH menurut: Ijma' Ulama
Telah menceritakan kepada kami Musaddad, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Warits, dari Abu At-Tayyah, dari Anas, ia berkata,
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Madinah, lalu beliau tinggal di bagian atas Madinah, di perkampungan yang disebut Bani 'Amru bin Auf. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tinggal di tengah-tengah mereka selama empat belas malam. Kemudian beliau mengutus seseorang kepada Bani Najjar, lalu mereka datang dengan menghunus pedang. Seakan-akan aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di atas kendaraannya, Abu Bakar memboncengnya, dan orang-orang Bani Najjar memenuhi sekelilingnya, hingga beliau tinggal di pelataran rumah Abu Ayyub. Beliau suka shalat di mana saja waktu shalat tiba, dan beliau shalat di kandang kambing. Kemudian beliau memerintahkan untuk membangun masjid, lalu beliau mengutus seseorang kepada para pemuka Bani Najjar, lalu beliau bersabda, 'Wahai Bani Najjar, juallah kepadaku tembok kebunmu ini.' Mereka menjawab, 'Tidak, demi Allah, kami tidak meminta harganya kecuali kepada Allah.' Anas berkata, 'Di dalamnya terdapat apa yang aku katakan kepada kalian, kuburan orang-orang musyrik, reruntuhan, dan pohon kurma.' Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk menggali kuburan orang-orang musyrik, meratakan reruntuhan, dan memotong pohon kurma. Kemudian mereka menyusun pohon kurma sebagai kiblat masjid, dan mereka membuat dua tiangnya dari batu, dan mereka memindahkan batu-batu sambil bersenandung, dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama mereka sambil bersabda, 'Ya Allah, tidak ada kebaikan kecuali kebaikan akhirat, maka ampunilah kaum Anshar dan Muhajirin.'"
.......................
Ketika Nabi (ﷺ) tiba di Madinah, beliau turun di Awali-i-Madinah di antara suku yang disebut Banu Amr bin `Auf. Beliau tinggal di sana selama empat belas malam. Kemudian beliau mengirim utusan untuk memanggil Bani An-Najjar dan mereka datang bersenjata dengan pedang mereka. Seolah-olah saya sedang melihat (saat ini) Nabi (ﷺ) duduk di atas Rahila (Gunungnya) dengan Abu Bakr menunggang di belakangnya dan semua Banu An-Najjar di sekelilingnya sampai beliau turun di halaman rumah Abu Aiyub. Nabi (ﷺ) senang shalat di mana pun waktu shalat tiba, bahkan di kandang domba. Kemudian beliau memerintahkan agar sebuah masjid dibangun dan mengirim utusan untuk memanggil beberapa orang dari Banu-An-Najjar dan berkata, "Wahai Banu An-Najjar! Sarankan kepadaku harga sebidang tanah (berdinding) milikmu ini." Mereka menjawab, "Tidak! Demi Allah! Kami tidak menuntut harganya kecuali dari Allah." Anas menambahkan: Di sana terdapat kuburan orang-orang kafir, dan sebagiannya tidak rata, dan ada beberapa pohon kurma di sana. Nabi (ﷺ) memerintahkan agar kuburan orang-orang kafir digali dan tanah yang tidak rata diratakan dan pohon-pohon kurma ditebang. (Maka semua itu dilakukan). Mereka menjajarkan pohon kurma yang ditebang ini ke arah kiblat masjid (sebagai dinding) dan mereka juga membangun dua dinding samping dari batu (masjid). Para sahabatnya membawa batu sambil melantunkan beberapa bait syair. Nabi (ﷺ) bersama mereka dan beliau terus berkata, "Tidak ada kebaikan kecuali kebaikan Akhirat, Ya Allah! Maka ampunilah kaum Anshar dan kaum Muhajirin."
عربي
(Arab Hijaiyah)ترجمة كل عبارة
(Terjemah per-frase)Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi 'Abdullah bin Az Zubair, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sufyan, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Anshari, dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia mendengar Alqamah bin Waqqash Al Laitsi berkata: Aku mendengar Umar bin Al Khattab radliallahu 'anhu di atas mimbar berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya setiap perbuatan hanya tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang hanya (memperoleh) sesuai yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada urusan duniawi, (maka Allah) memberinya (duniawi itu) atau kepada seorang wanita (untuk) menikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai hanya (dengan apa yang) dia (niatkan) berhijrah kepadanya."
"Sesungguhnya setiap perbuatan hanya tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang hanya (memperoleh) sesuai yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada urusan duniawi, (maka Allah) memberinya (duniawi itu) atau kepada seorang wanita (untuk) menikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai hanya (dengan apa yang) dia (niatkan) berhijrah kepadanya."
dfghsfghsfgh
srthryhh
Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi 'Abdullah bin Az Zubair, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sufyan, dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Anshari, dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia mendengar Alqamah bin Waqqash Al Laitsi berkata: Aku mendengar Umar bin Al Khattab radliallahu 'anhu di atas mimbar berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya setiap perbuatan hanya tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang hanya (memperoleh) sesuai yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada urusan duniawi, (maka Allah) memberinya (duniawi itu) atau kepada seorang wanita (untuk) menikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai hanya (dengan apa yang) dia (niatkan) berhijrah kepadanya."
Shahih Bukhari - 52
Shahih Bukhari - 6195
Shahih Bukhari - 6439